TAMYIZ
(
التَّميِيْزُ
)
a. Pengertian Tamyiz
( التَّمْيِيْزُ هُوَ الإِسْمُ المَنْصُوبُ
المُفَسِّرُ لِمَا انبَهَمَ مِنَ الذَّوَاتِ )
"Tamyiz
adalah isim yang dinashobkan yang menjelaskan materi-materi ( benda-benda )
yang masih samar".
( نَحْوُ قَولِكَ
تَصَبَّبَ زَيْدٌ عَرَقًا تَفَقَّأَ بَكْرٌ شَحْمَا وَطَابَ مُحَمَّدٌ نَفْسًا
وَشْتَرَيْتُ عِشْرِيْنَ نَعْجَةً وَزَيْدٌ اَكْرَمُ مِنْكَ اَبًا وَاَجْمَلُ
مِنْكَ وَجْهًا )
Contoh:
F Zaid mengalir
keringatannya
|
o تَصَبَّبَ زَيْدٌ عَرَقًا
|
F Bakar terfijit
lemaknya
|
o تَفَقَّأَ بَكْرٌ شَحْمًا
|
F Muhammad
mewangi jiwanya
|
o طَابَ مُحَمَّدٌ نَفْسًا
|
F Saya membeli
dua puluh bujang
|
o اِشْتَرَيْتُ عِشْرِيْنَ غُلاَمًا
|
F Saya mempunyai
sembilan puluh kambing
|
o مَلَكْتُ تِسْعِيْنَ نَعْجَةً
|
F Zaid lebih
mulia daripada kamu bapaknya
|
o زَيْدٌ اَكْرَمُ مِنْكَ اَبًا
|
Sebenarnya tanpa kata عَرَقًا , شَحْمًا
, نَفْسًا , غُلاَمًا
, نَعْجَةً , dan اَبًا
pada contoh-contoh di atas, susunan kalimat di atas telah sempurna
dalam arti telah memberikan pengertian yang dimaksud, namun jika kata-kata di
atas tadi dihilangkan atau tidak ada sama sekali maka akan timbul kesamaran
atau ketidakjelasan, sehingga mungkin kita akan bertanya tanya: Apa yang
mengalir?, Apa yang terfijat itu ?, Apa yang mewangi itu ?, Apa yang dua puluh
itu ?, Apa yang sembilan puluh itu ?,Siapa yang mulia itu ?.
Semua pertanyaan di atas intinya
adalah menanyakan tentang dzat ( benda atau materi ).
Namun kesamaran-kesamaran seperti yang
tercermin dari pertanyaan-pertanyaan di atas tadi, dapat dijawab dan dijelaskan
oleh kata عَرَقًا
, شَحْمًا , نَفْسًا
, غُلاَمًا , نَعْجَةً
, dan اَبًا.
Dengan demikian maka kata tersebut
suka disebut tamyiz, sebab ia merupakan isim yang dinashobkan yang berfungsi
untuk menjelaskan benda-benda yang masih samar.
& Ketentuan tamyiz
( وَلاَ يَكُوْنُ اِلاَّ نَكِرَةً وَلاَ
يَكُوْنُ اِلاَّ بَعْدَ تَمَامِ الكَلاَمِ ).
F Tamyiz harus
terdiri dari isim nakiroh
F Tamyiz harus
terletak setelah
susunan kalimat yang sempurna.
Bagikan
Pengertian Tamyiz dan Contohnya
4/
5
Oleh
LM