HAAL
( الحَالُ )a.
Pengertian Hal
( الحَالُ هُوَ الأِسْمُ المَنْصُوبُ المُفَسِّرُ لِمَا انْبَهَمَ مِنَ
الهَيْاَتِ )
“Hal adalah isim yang dinashobkan yang menjelaskan
keadaan-keadaan yang masih samar”.
( نَحْوُ قَوْلِكَ جَاءَ زَيْدٌ رَاكِبًا
وَرَكِبْتُ الفَرَسَ مُسَرَّجًا وَلَقيْتُ عَبْدَ اللهِ رَاكِبًا وَمَا اَشْبَهَ
ذَالِكَ )
Contoh:
F
Zaid datang sambil berkendaraan
|
o
جَاءَ
زَيْدٌ رَاكِبًا
|
F
Saya menunggangi kuda sambil memakai kendali
|
o
رَكِبْتُ
الفَرَسَ مُسَرَّجًا
|
F
Saya bertemu dengan Abdulloh sambil berkendaraan
|
o
لَقَيْتُ
عَبْدَ اللهِ رَاكِبًا
|
F
Saya bertemu dengan kekasih sambil tersenyum
|
o
لَقَيْتُ
الحَبِيْبَ تَبَسُّمًا
|
Sebenarnya tanpa kata رَاكِبًا , مُسَرَّجًا
, تَبَسُّمًا
pun, susunan kalimat telah dapat dimengerti maksudnya, namun serasa
masih ada yang kurang yaitu kurang jelasnya keadaan atau tingkah ketika zaid
datang, ketika kuda dikendarai dan ketika si saya bertemu dengan Abdulloh.
Kata
رَاكِبًاpada contoh no 1,merupakan isim yang dinashobkan yang
berfungsi untuk menjelaskan "Dalam keadaan bagaimana zaid itu datang
?"oleh karena itu maka ia kedudukannya sebagai haal ( dari fa'il ).
Kata مُسَرَّجًا pada contoh no
2, merupakan isim yang dinashobkan yang berfungsi menjelaskan keadaan yang
belum jelas yaitu "Dalam keadaan bagaimana kuda tersebut
dikendarai?"oleh karena itu, maka ia berkedudukan sebagai haal ( dari
maf'ul )
Demikian juga kata تَبَسُّمًا pada contoh yang
terakhir, ia merupakan isim yang dinashobkan yang menjelaskan keadaan yang
masih samar yaitu "Dalam keadaan bagaimana saya bertemu dengan
kekasih" atau Dalam keadaan bagaimana kekasih itu bertemu dengan
saya ?". Dengan demikian ia berkedudukan sebagai haal ( dari fail atau
dari maf'ul ).
Kata ,زَيْدٌ
الفَرَسَ serta ta' pada
lafadz لَقَيْتُ
berkedudukan sebagai shohibul
haal ( صَاحِبُ الحَال
) yakni kata-kata yang dijelaskan keadaannya oleh Haal.
Ketentuan haal
(وَلاَيَكُوْنُ اِلاَّ بَعْدَ تَمَامِ الكَلاَمِ وَلاَ
يَكُوْنُ صَاحِبُهَا اِلاَّ مَعْرِفَةً ).
1. Haal harus terdiri dari isim nakiroh
2. Haal harus terletak setelah susunan kalimat
yang sempurna ( telah dimengerti maksudnya ), karena haal hanya
berfungsi sebagai pelengkap
3. Shohibul haal harus terdiri dari isim
ma'rifat
Contoh lain:
F Pak guru
mengajar sambil duduk
|
o عَلَّمَ المُدَرِّسُ جَالِسًا
|
F Dua orang guru
(lk) mengajar sambil duduk
|
o عَلَّمَ المُدَرِّسَانِ جَالِسَيْنِ
|
F Beberapa orang
guru mengajar sambil duduk
|
o عَلَّمَ المُدَرِّسُوْنَ جَالِسِيْنَ
|
F Ibu guru
mengajar sambil duduk
|
o عَلَّمَتْ المُدَرِّسَةُ جَالِسَةً
|
F Dua orang guru
(pr) mengajar sambil duduk
|
o عَلَّمَتْ المُدَرِّسَتَانِ جَالِسَتَيْنِ
|
F Beberapa orang
guru (pr) mengajar sambil duduk
|
o عَلَّمَتْ المُدَرِّسَاتُ جَالِسَاتٍ
|
Catatan: Hal biasanya dibentuk dari
isim sifat seperti: isim fail dan isim maf'ul.
Bagikan
Pengertian Hal ( الحَالُ ) dan Contohnya
4/
5
Oleh
LM