Monday, January 15, 2018

KALIMAT YANG MENGIKUTI KEPADA YANG DI ROFA’KAN

KALIMAT YANG MENGIKUTI KEPADA YANG DIROFA’KAN

BAB VII
 KALIMAT YANG MENGIKUTI KEPADA YANG DIROFA’KAN
**( التَّوَابِعُ لِلْمَرْفُوْعِ )**

Yang mengikuti kepada yang di-rofa'kan ( التوابع للمرفوع ) itu ada 4, yaitu : Na’at, Athaf, Taukid dan Badal
A. Na'at.
 (بَابُ النَّعْتِ)

( النَّعْتُ تَا بِعٌ لِلمَنْعُوْتِ فِى رَفْعِهِ وَنَصْبِهِ وَخَفْضِهِ وَتَعْرِيْفِهِ وَتَنْكِيْرِهِ تَقُوْلُ : قَامَ زَيْدٌ العَاقِلُ وَرِاَيْتُ زَيْدًا العَاقِلَ وَمَرَرْتُ بِزَيْدٍ العَاقِلِ ).
a. Pengertian Na’at

Na'at menurut bahasa adalah :
وَصْفُ الشَّيْئِ بِمَا هُوَ فِيْهِ مِنْ خَيْرٍ اَوْ شَرٍّ
“Menyifati sesuatu dengan apa yang ada padanya dari yang baik atau yang buruk.”
Adapun menurut Istilah :
تَابِعٌ لِلْمَنْعُوْتِ فِى رَفْعِهِ وَنَصْبِهِ وَخَفْضِهِ وَتَعْرِيْفِهِ وَتَنْكِيرِهِ
Yang mengikuti kepada man'ut didalam rofanya, nashobnya, khofadznya, ma'rifat dan nakirohnya.”

Dengan kata lain, Na'at adalah yang mengikuti secara sempurna kepada matbu'nya (yang di-ikuti) dengan menjelaskan satu sifat dari sifat-sifatnya itu.

Na'at suka mengikuti kepada man'utnya di dalam hal-hal sebagai berikut :
1. di dalam hal dirofa'kannya. Contoh :
قَامَ بَكْرٌ العَاقِلُ                 - هَذِهِ مَدْرَسَةٌ جَمِيْلَةٌ
2. di dalam hal dinashobkannya. Contoh:
اَحْبَبْتُ بَكْرًا العَاقِلَ            - رَأَيْتُ مَدْرسَةً جَمِيْلَةً
3. di dalam hal dikhofadlkannya. Contoh:
سَلَّمْتُ عَلَى بَكْرٍ العَاقِلِ       - مَرَرْتُ بِمَدْرَسَةٍ جَمِيْلَةٍ
4. di dalam ma'rifatnya. Contoh:
قَامَ بَكْرٌ العَاقِلُ                 - اَحْبَبْتُ بَكْرًا العَاقِلَ          - سَلَّمْتُ عَلَى بَكْرٍ العَاقِلِ
5. di dalam nakirohnya. Contoh:
هَذِهِ مَدْرَسَةٌ جَمِيْلَةٌ              - رَأَيْتُ مَدْرسَةً جَمِيْلَةً          - مَرَرْتُ بِمَدْرَسَةٍ جَمِيْلَةٍ

Yang dimaksud dengan taabi' adalah: yang menjelaskan sifat isim yang sebelumnya dan isim ini dinamai man'ut sedangkan tabi' dinamai dengan na'at.
Disamping itu na'at juga harus mengikuti kepada man'utnya di dalam hal mufrod, tasniyah dan jama'nya.
- contoh na'at yang mufrod seperti pada contoh di atas.
- contoh na'at yang tasniyyah.
فَازَ عَامِلاَنِ مُخْلِصَانِ            - اَحْبَبْنَا عَامِلَيْنِ مُخْلِصَيْنِ               - لِعَامِلَيْنِ اَجْرٌ
- contoh na'at yang jama'.
فَازَ العَامِلُوْنَ مُخْلِصُوْنَ           - اَحْبَبْنَا العَامِلِيْنَ مُخْلِصِيْنَ              - لِعَامِلِيْنَ المُخْلِصِيْنَ اَجْرٌ

ISIM-ISIM MA'RIFAT

( وَالمَعْرِفَةُ خَمْسَةَ اَشْيَاءَ: الاِسْمُ المُضْمَرُ نَحْوُ اَنَا وَنَحْنُ. وَالاِسْمُ العَلَمُ نَحْوُ زَيْدٍ وَمَكَّةَ. وَالاِسْمُ المُبْهَمُ نَحْوُ هَذَا وَهَذِهِ وَهَؤُلاَءِ. وَالاِسْمُ الّذِى فِيْهِ الاَلِفُ وَاللامُ نَحْوُ الرَّجُلِ وَالغُلاَمِ وَمَا اُضِيْفَ اِلَى وَاحِدٍ مِنْ هَذِهِ الاَرْبَعَةِ )

Isim-isim ma'rifat ada lima: Isim Alam, Isim Dlomir, Isim Mubham, Isim yang memakai alip lam, Isim yang diidlopatkan pada salah satu yang empat di atas.
1. Isim Alam
isim 'alam adalah setiap isim yang dipakai untuk menamai manusia, binatang, tempat dan yang lainnya. contoh: مُحَمَّدٌ, بَكْرٌ, جَاكَرْتَا, مَكَّةَ dsb.
2. Isim Dlomir
isim Dlomir adalah isim yang dipakai untuk menggantikan mutakallim ( pembicara ), mukhotob ( yang diajak bicara ) dan ghoib ( yang dibicarakan ).

Pembagian Dlomir

الضَّمَائِرُ
الجَرُّ
النَّصْبُ
الرَّفْعُ
المُتَّصِلْ
المُتَّصِلْ
المُنْفَصِل
المُتَّصِلْ
المُنْفَصِل
بِهِ
هُ
اِيَّاهُ
نَصَرَ : مُسْتَتِرْ
هُوَ
بِهِمَا
هُمَا
اِيَّاهُمَا
نَصَرَا : ا
هُمَا
بِهِمْ
هُمْ
اِيَّاهُمْ
نَصَرُوْا : و
هُمْ
بِهَا
هَا
اِيَّاهَا
نَصَرَتْ : مُسْتَتِر
هِيَ
بِهِمَا
هُمَا
اِيَّاهُمَا
نَصَرَتَا : ا
هُمَا
بِهِنَّ
هُنَّ
اِيَّاهُنَّ
نَصَرْنَ : ن
هُنَّ
بِكَ
كَ
اِيَّاكَ
نَصَرْتَ : ت
أَنْتَ
بِكُمَا
كُمَا
اِيَّاكُمَا
نَصَرْتُمَا : تُمَا
أَنْتُمَا
بِكُمْ
كُمْ
اِيَّاكُمْ
نَصَرْتُمْ : تُمْ
أَنْتُمْ
بِكَ
كَ
اِيَّاكِ
نَصَرْتِ : ت
اَنْتِ
بِكُمَا
كُمَا
اِيَّكُمَا
نَصَرْتُمَا : تُمَا
اَنْتُمَا
بِكُنَّ
كُنَّ
اِيَّاكُنَّ
نَصَرْتُنَّ : تُنَّ
اَنْتُنَّ
بِيْ
يَ
اِيَّايَ
نَصَرْتُ : تُ
أَنَا
بِنَا
نَا
اِيَّانَا
نَصَرْنَا : نَا
نَحْنُ

3. Isim Mubham
Isim Mubham ada dua bagian:
a. Isim Maosul
Isim maosul adalah isim yang jelas maknanya dengan bantuan jumlahyang lain yang ada sesuadahnya.
Isim maoshul tersebut adalah:
الَّذِى, اللّذَانِ, الَّذِيْنَ, الَّتِيْ, اللَّتَانِ, اللاَّتِيْ.
Contoh:
تَقَدَّمَ الوَلَدُ الَّذِىْ اجْتَهَدَ                        - تَقَدَّمَتْ البِنْتُ الَّتِيْ اِجْتَهَدَتْ
تَقَدَّمَ الوَلَدَانِ اللَّذَانِ اِجْتَهَدَا                     - تَقَدَّمَتْ البِنْتَانِ اللَّتَانِ اِجْتَهَدَتَا
تَقَدَّمَ الاَوْلاَدُ الَّذِيْنَ اِجْتَهَدُوْا                     - تَقَدَّمَتِ البَنَاتُ اللاَّتِيْ اِجْتَهَدْنَ
b. Isim Isyaroh
isim Isyaroh adalah Isim yang dipakai untuk mengisyarahi sesuatu.
isim isyaroh terbagi dua, yaitu:
1. Isim Isyaroh yang digunakan untuk mengisyarahi atau menunjukan sesuatu yang dekat , artinya  ini. Yaitu:
هَذَا, هَذَانِ, هَذِهِ, هَتَانِ, هَؤُلاءِ
2. Isim Isyaroh yang digunakan untuk mengisyarati sesuatu yang jauh, artinya itu. yaitu:
ذَلِكَ, دَانِكَ, تِلْكَ, تَانِكَ, أُولَئِكَ.
Contoh:
تِلْكَ إِمْرَأَةٌ
ذَالِكَ رَجُلٌ
هَذِهِ إِمْرَأَةٌ
هَذَا رَجُلٌ
تَانِكَ إِمْرَأَتَانِ
ذَانِكَ رَجُلاَنِ
هَتَانِ إِمْرأَتَانِ
هَذَانِ رَجُلاَنِ
أُوْلَئِكَ نِسَاءٌ
أُوْلَئِكَ رِجَالٌ
هَؤُلاَءِ نِسَاءٌ
هَؤُلاَءِ رِجَالٌ
4. Isim yang beralip lam. Contoh: الرَّجُلُ, الغُلاَمُ, المَسْجِدُ .
5. Isim yang diidlopatkan pada salah  satu yang empat tadi.
Contoh:
كِتَابُ زَيْدٍ      - كِتَابُهُ - كِتَابُ الَّذِى يُعَلِّمُنِيْ          _ طَبِيْعَةُ هَذَا الوَلَدِ     - عَاقِبَةُ الإِسْرَافِ

( وَالنَكِرَةُ كُلُّ اسْمٍ شَائِعٍ فِى جِنْسِهِ لاَ يَخْتَصُّ بِهِ وَاحِدٌ دُوْنَ اَخَرَ )
"Isim nakiroh adalah isim yang menyeluruh dalam jenisnya sehingga tidak hanya khusus kepada seseorang sedang yang lainnya tidak termasuk". Tidak begitu melainkan mencakup seluruhnya.

Dengan kata lain bahwa Isim nakiroh adalah:
كُلُّ اسمٍ دَلَّ عَلَى شَيْءٍ غَيْرَ مُعَيَّنٍ
"Setiap isim yang menunjukan sesuatu yang tidak tentu".
Contoh: رَجُلٌ ( laki-laki ), أُسْتَاذٌ ( Guru ), كِتَابٌ ( kitab/buku ), dan sebagainya.
Sedangkan Isim ma'rifat adalahsebaliknya, yaitu:
كُلُّ اسمٍ دَلَّ عَلَى شَيْءٍ مُعَيَّنٍ
"Setiap isim yang menunjukan sesuatu yang tentu".
atau
( وَتَقْرِيْبُهُ كَلُّ مَا صَلَحَ دُخُوْلُ الأَلِفِ وَاللاَّامِ )
"Pendekatannya bahwa isim nakiroh adalah isim yang pantas dimasuki alip lam Litta'rif".
Contoh: الغُلاَمُ, الرَّجُلُ .

b. Pembagian Na’at

Na'at terbagi dua bagian
1. Na'at Haqiqi ( النَّعْتُ الحَقِيْقِيُّ ).
هُوَ الّذِى دَلَّ عَلَى صِفَةِ مَتْبُوعِهِ نَفْسِهِ
"Na'at yang menunjukan sifat mathbu'nya dengan sendirinya.
Contoh:
كَانَ المَنْزِلُ الفَسِيْحُ مَنْزِلاً صِحِيًّا
2. na'at sababi ( النَّعْتُ السَّبَبِيُّ  )
مَادَلَّ عَلَى صِفَةِ اسْمٍ يَرْتَبِطُ بِالمَتْبُوْعِ
"Na'at yang menunjukan sifat isim yang ada hubungan-nya dengan mathbu'nya tersebut.
Contoh:
هَذِهِ إِمْرَأَةٌ ثَرِيٌّ اَبُوهَا                    - هَذا رَجُلٌ ثَرِيَّةٌ اُمُّهُ
لَقَيْتُ الفَتَاةَ الكَرِيْمَ اَخُوهَا               - لَقَيْتُ الفَتَى الكَرِيْمَةَ اُخْتُهُ
نُمْتُ عَلَى الأَرِيِّكَةِ المُرَبَّعِ شَكْلُهَا - نَظَرتُ اِلَى المَنْزِلِ الفَسِيْحَةِ سَا حَتُهُ
Catatan:
1. ketentuan untuk na'at sababi selamanya harus mufrod.
2. na'at sababi dimudzakar dan dimuannatskannya dengan jalan melihat kalimat yang sesudahnya.
3. na'at sababi disesuaikan dengan kalimat sebelumnya di dalam segi i'robnya, ma'rifat dan nakirohnya sebagaimana contoh yang sudah.

B. Athaf ( بَابُ العَطْفِ )


a. Pengertian Athaf
العَطْفُ هُوَ تَابِعٌ بَيْنَهُ وَبَيْنَ مَتْبُوْعِهِ اَحَدُ حُرُوْفِ العَطْفِ
"Athaf adalah Kata pengikut yang antara dia dan kata yang di-ikutinya ada salah satu huruf athap".

b. Huruf Athaf Dan Fungsi-Fungsi Atau Ma'na Ma'nanya:

( وَحُرَوْفُ العَطْفِ عَشَرَةٌ: وَهِيَ الوَاوُ وَالفَاءُ وَثُمَّ وَاَوْ وَاَمْ وَاِمَّا وَبَلْ وَلاَ وَلَكِنَّ وَحَتَّى فِى بَعْضِ المَوَاضِعِ، فَاِنْ عَطَفْتَ عَلَى مَرْفُوعٍ رَفَعْتَ اَوْعَلَى مَنْصُوبٍ نَصَبْتَ اَوْ عَلَى مَحْفُوضٍ خَفَضْتَ اَوْ عَلَى مَجْزُوْمٍ جَزَمْتَ تَقُوْلُ: قَامَ زَيْدٌ وَعَمْرٌ وَرَأَيْتُ زَيْدًا وَعَمْرًا وَمَرَرْتُ بِزَيْدٍ وَعَمْرٍ وَزَيْدٌ لَمْ يَقُمْ وَلَمْ يَقْعُدْ ).

1. الوَاوُ Fungsinya :" لِمُطْلَقِ الجَمْعِ " Artinya bersama-sama secara mutlak. Contoh:
تَعَلَّمَ التَّلاَمِيْدُ وَ التِّلْمِيْدَاتُ
2. الفَاءُ fungsinya: " لِلتَّرْتِيْبِ مَعَ التَّعْقِيْبِ " artinya untuk menertibkan secara langsung. Contoh:
اَكْرَمْنَا الرَّئِيْسَ فَالوُزَرَاءَ
3. ثُمَّ fungsinya :" لِلتَّرْتِيْبِ مَعَ التَّرَاخِى " artinya untuk menertibkan dengan ada antara. Contoh:
اِسْتَغَل َالفَلاَّحُ بِالزَّرْعِ ثُمَّ الحَصَادِ
4. اَوْ fungsinya : " لِلتَّخْيِيْرِ, لِلشَّكِّ, لِلاِبَاحَةِ, لِلاِبْهَامِ, لِلتَّفْصِيْلِ " artinya untuk memeilih, ragu-ragu, membolehkan, menyembunyikan dan untuk memperinci.
Contoh untuk memilih:
خُذْ لَكَ كِتَابًا اَوْثَمَنَهُ
Contoh untuk membolehkan:
كَتَبَ إِلَيَّ خَالِدٌ اَوْ صَالِحٌ
5. اَمْ fungsinya:" لِلتَّعْيِيْنِ " artinya untuk menentukan. Dan untuk " لِلتَّعْيِيْنِ " ini pada umumnya terletak setelah هَمْزَةُ التَّسْوِيَّة atau هَمْزَةُ الإِسْتِفْهَامِ . contoh:
اَصَدِيْقٌ اَخُوْكَ اَمْ كَذَّابٌ
6. لَكِنَّ fungsinya : "لِلاِسْتِدْرَاكِ " artinya untuk menyusuli perkataan. dan terletak setelah kalam nafyi. dan kalau terletak setelah kalam musbat sama halnya dengan "بَلْ ". contoh:
مَا حَضَرَ القَائِدُ لَكِنْ نَائِبُهُ
7. بَلْ fungsinya : " لِلْعُدُوْلِ عَنِ الحُكْمِ السَّابِقِ " artinya untuk memindahkan dari hukum yang pertama. contoh:
اِشْتَرَيْتُ كِتَابًا بَلْ كُرَّاسَةً
8. لاَ fungsinya : " لِنَفْيِ المَعْطُوْفِ " artinya untuk menafyikan ma'tuf. contoh:
مِلْ اِلَى الحَقِّ لاَ البَاطِلِ
9. حَتَّى fungsinya: "لِلْغَايَةِ " artinya untuk penghabisan. contoh:
فَرَّ الجُنُوْدُ مِنَ الزَّحْفِ حَتَّى القَائِدُ
 Athaf atau ma'tuf suka disebut dengan Tabi', ma'thuf alaih suka disebut juga dengan mathbu. ataf mengikuti ma'tuf alehnya hanya di dalam i'robnya saja. jadi kalau ma'tuf alehnya dirofakan, maka atahafnya pun harus dirofakan dan begitu juga selanjutnya.

c. Athap Isim Dhohir Kepada Dlomir Mustatir

        Kalau ada isim dhohir diathapkan pada dlomir muttashil, maka ada beberapa ketentuan:
1. Apabila dlomir tersebut terdiri dari dlomir muttashil yang marfu' atau terdiri dari dlomir mustatir, maka antara  ma'tuf aleh dengan ma'thuf atau atap harus dipisah dulu dengan dlomir munfashilnya atau dengan yang lain.
- contoh yang terdiri dari dlomir muttashil marfu'.
سَاعَدْتُ اَنَا وَاَصْدِقَائِي الغَرِيْقَ
كُنْتُمْ اَنْتُمْ وَاَبَائُكُمْ فِى ضَلاَلٍ مُبِيْنٍ
نُسَافِرُ نَحْنُ وَوَالِدَانَا إِلَى العَاصِمَةِ
- contoh yang terdiri dari dlomir mustatir.
اِذْهَبْ اَنْتَ وَرَبُّكَ فَقَاتِلاَ
اُسْكُنْ اَنْتَ وَزَوْجُكَ الجَنَّةَ
مَا اَشْرَكْنَا نَحنُ وَلاَ اَبَائُنَا
2. Apabila dlomir tersebut terdiri dari dlomir muttashil mansub, maka tidak perlu dipisah. contoh:
اُحِبُّكَ وَوَالِدَيْكَ
3. Apabila dlomir tersebut terdiri dari dlomir muttashil majrur, maka yang lebih baik adalah mengulangi haraf jar tersebut. contoh:
نَرْغَبُ فِيْكَ وَفِى المُجْتَهِدِ        - اللَّهُمَّ اغْفِرْلِي وَلِوَالِدَيَّ
Boleh mengatapkan fi'il pada isim kalau isim tersebut serupa fi'il seperti isim pa'il. contoh:
فَالمُغِيْرَاتِ صُبْحًا فَاَثَرْنَابِهِ نَقْعًا
C. Taokid (التوكيد )

( التَّوْكِيْدُ تَابِعٌ لِلمُؤَكَّدِ فِى رَفْعِهِ وَنَصْبِهِ وَخَفْضِهِ وَتَعْرِيْفِهِ وَيَكُوْنُ بِاَلْفَاظٍ مَعْلُوْمَةٍ، وَهِيَ النَّفْسُ وَالعَيْنُ وَكُلُّ وَاَجْمَعُ وَتَوَابِعُ اَجْمَعَ وَهِيَ : اَكْتَعُ وَاَبْتَعُ وَاَبْصَعُ، تَقُوْلُ : قَامَ زَيْدٌ نَفْسُهُ وَرَاَيْتُ القَوْمَ كُلَّهُمْ وَمَرَرْتُ بِالقَوْمِ اَجْمَعِيْنَ ).
a. Pengertian taokid
التَّوْكِيْدُ تَابِعٌ يُذْكَرُ لِرَفْعِ الإِحْتِمَالِ
"Tabi' yang disebutkan untuk menghilangkan kesamaran".
Yang dimaksud dengan tabi' di sini adalah "taokid", Mathbu ( yang diikutinya) disebut" Muakkad". taokid mengikuti kepada muakkadnya hanya di dalam i'robnya saja.

b. Pembagian Taokid

Taokid terbagi kepada dua bagian:
1. Taokid Ma'nawi.
yang dimaksud dengan taokid ma'nawi ialah taokid yang mempergunakan kata-kata sebagai berikut:
- النَّفْسُ, العَيْنُ : itu sendiri. Untuk mufrod
- كِلاَ, كِلْتَا : kedua-duanya. Untuk tasniyyah
- كُلٌّ, جَمِيْعٌ, اَجْمَعُ : semuanya / seluruhnya.
contoh:
- أِسْتَقْبَلْنَا اَخَوَيْكَ كِلَيْهِمَا اَوْ اُخْتَيْكَ كِلْتَيْهِمَا
- إِسْتَقْبَلْنَا الوُزَرَاءَ كُلَّهُمْ اَوْ جَمِيْعَهُمْ اَوْ اَجْمَعِيْنَ
- سَلَّمْنَا عَلَى الرَّئِيْسِ نَفْسِهِ اَوْ عَيْنِهُِ

- جَاءَنَا الرَّئِيْسُ نَفْسُهُ اَوْ عَيْنُه
- جَاءَنَا اَخُوْكَ كِلاَهُمَا اَوْ اُخْتَاكَ كِلْتَاهُمَا
- جَاءَنَا الوُزَرَاءُ كُلُّهُمْ اَوْجِمِيْعُهُمْ اَوْ اَجْمَعُوْنَ
- إِسْتَقْبَلْنَا الرَّئِيْسَ نَفْسَهُ اَوْ عَيْنَهُ
Lafadz-lafadz taokid ini senuanya ma'rifat, maka tidak tercantum di dalam nakirohnya. Kata-kata taokid selain tersebut di atas ada lagi yaitu: اَكْتَعُ, اَتْبَعُ, اَبْصَعُ yang artinya sama dengan kata" اَجْمَعُ ", karena kata tersebut sebagai pengikut kata :  اَجْمَعُ.
تُؤَكَّدُ الضَّمَائِرُ المُتَّصِلَةُ وَالمُسْتَتِرَةُ بِضَمَائِرِ الرَّفْعِ المُنْفَصِلَةِ
Dlomir-dlomir muttashil dan mustatir ditaokidkannya itu dengan dlomir rofa muttashil. contoh:
- اَحْسَنْتُ اَنَا إِلَى الوَالِدَيْنِ                     - اَهْتَمُّ اَنَا بِالدُّرُوْسِ
- صَاحَبْتُكَ اَنْتَ                               - تَعَلَّمْ اَنْتَ بِجِدٍّ
- رَغِبَ النَّاسُ عَنْهُ هُوَ                          - المُدَرِّسُ, اَثْنَى هُوَ عَلَى المُجْتَهِدِ
تُؤَكَّدُ ضَمَائِرُ الرَّفْعِ المُتَّصِلَةِ وَالمُسْتَتِرَةِ بِالنَّفْسِ وَالعَيْنِ بَعْدَ تَوْكِيْدِهَا بِضَمَائِرِ الرَّفْعِ المُنْفَصِلَةِ
Dlomir-dlomir rofa muttashil dan mustatir kalau akan diberi taokid dengan: lafadz" نَفْسٌ " dan "عَيْنٌ ", maka  harus setelah ditaokidkan dengan dlomir rofa munfashil. Artinya: kalau kita akan memberi taokid kepada dlomir muttashil marfu atau dlomir mustatir dengan kata: "نَفْسٌ / عَيْنٌ ", maka harus dipisah dulu dengan dlomir munfashilnya. contoh:
- اَبُوْكَ اَنْفَقَا هُمَا اَنْفُسُهُمَا عَلَيْكَ
- قُوْمُوا اَنْتُمْ اَنْفُسُكُمْ اَوْ اَعْيُنُكُمْ

- اَحْسَنْتُ اَنَا نَفْسِى اِلَى الوَالِدَيْنِ
- قُلْتَ اَنْتَ نَفْسُكَ هَذَا

Catatan:
1. كِلاَ dan كِلْتَا adalah dua isim mufrod yang diserupakan dengan isim musana, maka kedua-duanya di-irobkan seperti halnya isim mutsana, apabila di-idlopatkan kepada dlomir seperti pada contoh di atas.
2. apabila كِلاَ dan كِلْتَا di-idlopatkan pada isim dlohir, maka i'robnya di-taqdirkan pada huruf akhirnya, yaitu alif. contoh:
- حَضَرَ كِلاَ الرَجُلَيْنِ                           - حَضَرَتْ كِلْتَا المَرْأَتَيْنِ
- دَعَوْتُ كِلاَ الرَّجُلَيْنِ                          - دَعَوْتُ كِلْتَا المَرْأَتَيْنِ
- اِخْتَفَيْتُ بِكِلاَ الرَّجُلَيْنِ                       - اِخْتَفَيْتُ بِكِلْتَا المَرْأَتَيْنِ
3. Apabila كِلاَ dan كِلْتَا menjadi mubtada, maka khobarnya dimufrodlkan. Contoh:
- كِلاَ الرَّجُلَينِ حَاِضٌر                          -كِلتَا المَرأَتَينِ حَاضِرَةٌ  
-كِلاَ هُهَا حَاضِرٌ                              -كِلتَا هُمَا حَاضِرَةٌ
4. النَّفسُ  العَينُ boleh di jarkan dengan :        "  بَاءُ الَزائِدَةُ  ". Contoh :
- اِجْتَهَدَ عَلِىٌّ بِنَفْسِهِ / بِعَيْنِهَ 
Tetapi meskipun demikian, kedudukan-nya tetap menjadi taokid, dan " مَحَلْ"nya dalam keadaan rofa'.
5. Jika lafadz كُلٌّ mau di-taokidkan lagi, maka bisa dikatakan :
- اَلنَّاسُ كُلُّهُمْ اَجْمَعُوْنَ فِى كَبَدٍ
- حَضَرَتْ التِلْمِيْذَاتُ كُلُّهُنَّ جُمَعٌ

- اَلْعِلْمُ كُلُّهُ اَجْمَعُ فِى خَطَرٍ
- اَلْمَدَارِسُ كُلُّهَا جُمُعَاءُ فِى الخِطَاطٍ

2. Taokid Lafdzi.
- التَّوْكِيْدُ اللَّفْظِىُّ هُوَ مَا يَكُوْنُ بِإِعَادَةِ اللَّفْطِ الاَوَّلِ
Taokid Lafdzi adalah : taokid yang dengan cara mengulangi kata-kata yang pertama.
Perkataan yang diulang itu kadang-kadang terdiri dari isim, fi'il, haraf atau jumlah.
Contoh yang terdiri dari isim :
- اَلصِّدْقُ الصِّدْقُ زِيْنَةُ الإِنْسَانِ
Contoh yang terdiri dari fi'il :
- فَازَ فَازَ العَامِلُوْنَ المُخْلِصُوْنَ
Contoh yang terdiri dari haraf :
- لاَ, لاَ يَنْجَحْ المُتَكَاسِلُوْنَ
Contoh yang terdiri dari jumlah :
- لَنْ يَسُوْدَ الحَسُوْدَ . لَنْ يَسُوْدَ الحَسُوْدَ

A.    BADAL ( بَابُ البَدَلِ)

( اِذَا اُبْدِلَ اسْمٌ مِنْ اِسْمٍ اَوْفِعْلٌ مِنْ فِعْلٍ تَبِعَهُ فِى جِمِيْعِ اِعْرَابِهِ )
a. Pengertian Badal

البدل هو تَابِعٌ يَقَعُ بَعْدَ اسْمٍ يُدْكَرُ وَلاَ يُقْصَدُ لِذَاتِهِ
“Badal ialah kata pengikut yang terletak setelah suatu isim yag disebutkan, tetapi tidak di-maksudkan dia itu sendiri.”
Yang dimaksud dengan isim itu sendiri adalah : "المُُبْدَلْـ مِنْهُ". Jadi, badal mengikuti mudbal minhunya hanya di-dalam i'robnya.
b. Pembagian Badal
وَهُوَ اَرْبَعَةُ اَقْسَامٍ : بَدَلُ الشَّيْءِ مِنْ شَيْءِ وَبَدَلُ البَعْضِ مِنْ الكُلِّ وَبَدَلُ الاِشْتِمَالِ وَبَدَلُ الغَلَطِ، نَحْوُ قَوْلِكَ قَامَ زَيْدٌ اَخُوْكَ وَاَكَلْتُ الرَّغِيْفَ ثُلُثَهُ وَنَفَعَنِيْ زَيْدٌ عِلْمُهُ وَرَاَيْتُ زَيْدًا الفَرَسَ اَرَدْتَ اَنْ تَقُوْلَ الفَرَسَ فَغَلَطْتَ فَاَبْدَلْتَ زَيْدًا مِنْهُ ).
Badal terbagi kepada empat macam :
1. Badal Muthobiq ( بدل الشّيء من شيء )                                                                  
هو مَاكَانَ عَيْنُ المَبْدَلِ مِنْهُ / مَاكَانَ الثَّانِى فِيْهِ عَيْنَ الاَوَّلِـ
“Badal Muthobiq adalah : badal itu dztiyahnya mubdal Minhu atau badal itu mubdal minhu itu sendiri”.
Contoh :
- اَلْخَلِيْفَةُ أَبُوْ بَكْرٍ زَعِيْمٌ صَالِحٌ                         - عَلَّمَنَا المُدَرِّسُ مُحَمَّدٌ
- اَحْبَبْنَا الجَلِيْفَةَ اَبَا بَكْرٍ                                        - اِخْتَرَمْنَا المُدَرِّسِ مُحَمَّدٍ
- الصَّبْرُ مِنْ اَخْلاَقِ الخَلِيْفَةِ اَبِى بَكْرٍ                   - اَصْغَيْنَا إِلَى المُدَرِّسِ مُحَمَّدٍ
– مَاكَانَ بَعْضًا مِنَ المُبْدَلِ مِنْهُ                                                                           
2. Badal "بَعْضِ مِنْ كُلٍّ" adalah : badal yang merupakan bagian dari mubdal Minhu. contoh:
- نَجَحَ التَّلاَمِيْدُ نِصْفُهُمْ                                 - إِمْتَحَنْتُ التَّلاَمِيْدَ نِصْفَهُمْ
- اَلْقَيْتُ الدَّرْسَ عَلَى التَّلاَمِيْدِ نِصْفِهِمْ                          - اَكَلْتُ الرَّغِيْفَ ثُلُثَهُ
3. Badal Isytimal ( البَدَلُ الإِشْتِمَال ), adalah:
مَاكَانَ بَيٍْنَهُ وَبَيْنَ المُبْدَلِ مِنْهُ اِرْتِبَاطٌ
"Badal isytimal adalah badal yang antara badal dan mubdal minhunya ada hubungan".

Tetapi badal itu bukan mubdal minhunya itu sendiri dan bukan sebagian dari mubdal minhunya, ini hanya ada hubungan yang tidak bisa dipisahkan dan merupakan satu kesatuan.
contoh:
- وَسَعَنِي اللهُ رَحْمَتُهُ                             - نَفَعَنِيْ زَيْدٌ عِلْمُهُ
- اَرْجُو اللهَ رَحْمَتَهُ                               - لاَتَيْئَسْ مِنَ اللهِ رَحْمَتِهِ

Yang dimaksud rohmat di sini bukan Alloh itu sendiri, dan bukan sebahagian dari Alloh, tetapi antara rahmat dengan Alloh tidak bisa dipiahkan dan merupakan suatu kesatuan. Begitu juga ilmu, itu bukan zaed itu sendiri dan ilmu itu bukan merupakan bagian dari Zaed, tetapi antara Zaed dan ilmu terdapat hubungan yang erat sekali.
4. Badal gholath ( البدل الغلط ),adalah:
مَا ذُكِرَ لِرَفْعِ غَلَطٍ
"Badal yang yag disebutkan untuk menghilangkan kekeliruan / kesalahan".

Contoh:
رَأَيْتُ زَيْدً الفَرَسَ                        - عِنْدِيْ نَحَاسٌ ذَهَبٌ
اَحْبَبْتُ نَحَاسًا ذَهَبًا                     - اِعْتَنَيْتُ بِنَحَاسٍ ذَهَبٍ

Bagikan

Jangan lewatkan

KALIMAT YANG MENGIKUTI KEPADA YANG DI ROFA’KAN
4/ 5
Oleh

Subscribe via email

Suka dengan artikel di atas? Tambahkan email Anda untuk berlangganan.