Pengertian Naibulfa’il
( وَهُوَ الإِسْمُ
المَرْفُوْعُ الَّذِى لَمْ يُذْكَرْ مَعَهُ فَاعِلُهُ )
"Naib fa'il adalah isim yang dirofakan yang failnya tidak
disebutkan.
Maksudnya: Maf'ul yang
tidak disebutkan fa'ilnya tersebut sering disenut naib fa'il ( pengganti fa'il)
.naib fail termasuk isim yang dirofakan yang tidak disebutkan fa'ilnya atau
yang mengerjakannya.
إِسْمٌ مَرْفُوْعٌ حَلَّ
مَحَلَّ فَاعِلٍ لَمْ يُذْكَر , وَتَقَدَّمَهُ فِعْلٌ مَبْنِيٌُّ لِلْمَجْهُوْلِ
"naib fail adalah: Isim marfu yang menempati tempat fa'il
yang tidak disebutkan, serta didahului oleh fi'il mabni majhul.
b. Cara membuat susunan Naibulfail
( فَإِنْ كَانَ الفِعْلُ
مَاضِبًا, ضُمَّ اَوَّلُهُ وَكُسِرَ مَا قَبْلَ أَخِرِهِ وَاِنْ كَانَ مُضَارِعًا
ضُمَّ اَوَّلُهُ وَفُتِحَ مَا قَبْلَ اَخِرِهِ ).
Apabila fi'i tersebut
terdiri dari fi'il madly, maka huruf pertamanya didlomahkan, dan huruf yang
sebelum akhirnya dikasrohkan. Dan apabila piilnya terdiri dari pi'il mudlori,
maka huruf pertamanya didlomahkan, dan huruf yang sebelum akhirnya
difatahkan".
Pertama-tama kita
membuat susunan fi'il, fa'il, dan maf'ul bih. Setelah itu , buang fa'ilnya,
lalu maf'ul menempati tempat fa'il yang dibuang tadi, sambil dirofakan,
kemudian fi'ilnya harus dimabni maf'ulkan. Adapun tentang cara memabni maf'ulkan ada dua ketentuan:
1). Kalau fi'il madly caranya adalah:
ضُمَّ اَوَّلُهُ وَكُسِرَ
مَا قَبْلَ أَخِرِهِ
“Dlomahkan huruf yang pertama dan kasrohkan huruf yang sebelum
akhir”.
Contoh:
ضَرَبَ ضُرِبَ
قَتَلَ قُتِلَ
قَرَأَتْ فَاطِمَةُ
الرِّسَالَةَ قُرِأَتْ
الرِّسَالَةُ
2). Kalau fi'il mudlori, caranya adalah:
ضُمَّ اَوَّلُهُ وَفُتِحَ
مَا قَبْلَ اَخِرِهِ
“Didlomahkan huruf yang pertama dan fathahkan huruf yang sebelum
akhir”.
Contoh:
يَضْرِبُ يُضْرَبُ
يَنْصُرُ يُنْصَرُ
يَكْتُبُ مُحَمَّدٌ
الدَّرْسَ يُكْتَبُ
الدَّرْسُ
يَسْرِقُ السَّارِقُ
المَتَاعَ يُسْرَقُ
المَتَاعُ
Inilah yang dinamakan fi'il
mabni maf'ul yang suka disebut dengan fi'il mabni majhul,
kebalikannya adalah fi'il mabni fa'il atau disebut fi'il mabni ma'lum.
c. Pembagian Naibul Fa’il
(وَهُوَ عَلَى قِسْمَيْنِ
ظَاهِرٌ وَمُضْمَرٌ )
1.
Naibul Fa’il Dhohir
( فَالظَّاهِرُ نَحْوُ
قَوْلِكَ ضُرِبَ زَيْدٌ وَيُضْرَبُ زَيْدٌ وَاُكْرِمَ عُمْرٌ وَيُكْرَمُ عَمْرٌ )
Contoh Naibul fa’il :
|
وَيُضْرَبُ زَيْدٌ
|
|
Amar telah dipukul
|
ضُرِبَ زَيْدٌ
|
|
وَيُكْرَمُ عَمْرٌ
|
|
Amar telah dihormati
|
وَاُكْرِمَ عُمْرٌ
|
2.
Naibul fai’l Dlomir
( وَالمُضْمَرُ اِثْنَا
عَشَرَ نَحْوُ قَوْلِكَ ضُرِبْتُ ضُرِبْنَا وَضُرِبْتَ وَضُرِبْتِ وَضُرِبْتُمَا
وَضُرِبْتُمْ وَضُرِبْتُنَّ وَضُرِبَ وَضُرِبَتْ وَضُرِبَا وَضُرِبُوا وَضُرِبْنَ
).
Dia telah dipukul
|
ضُرِبَ
|
|
Saya telah dipukul
|
ضُرِبْتُ
|
Dia (pr) telah dipukul
|
ضُرِبَتْ
|
|
Kami telah dipukul
|
ضُرِبْنَا
|
Dia berdua telah
dipukul
|
ضُرِبَا
|
|
Kamu telah dipukul
|
ضُرِبْتَ
|
Mereka telah dipukul
|
ضُرِبُوا
|
|
Kamu berdua telah
dipukul
|
ضُرِبْتُمَا
|
Mereka (pr) telah
dipukul
|
ضُرِبْنَ
|
|
Kamu sekalian telah
dipukul
|
ضُرِبْتُمْ
|
|
|
|
Kamu sekalian ( pr)
telah dipukul
|
ضُرِبْتُنَّ
|
Catatan:
* Apabila naibul fa'ilnya muannats, maka fi'ilnya juga
harus muannats begitu juga kalau naib failnya mudzakar, maka
fi'ilnya harus mudzakar. Contoh:
اُكْرِمَتْ الوَالِدَةُ - اُسْتُعِرَتْ
إِنْدُوْنِيْسِيَا
تُكْرَمُ الوَالِدَةُ - تُسْتَعْمَرُ
إِنْدُوْنِيسِيَا
* Ketentuan untuk naib fail sama halnya seperti pada ketentuan
fi'il fa'il.
Bagikan
Pengertian dan Pembagian Naibul Fa’il
4/
5
Oleh
LM