Monday, January 15, 2018

Ciri-Ciri I'rob Rofa' dan Contohnya [Ajurumiyah]

Ciri-Ciri I'rob Rofa' [Ajurumiyah]


A.    Ciri-Ciri I'rob

1.      Rofa
)لِلرَّفْعِ أَرْبَعُ عَلاَمَاتٍ الضَّمَةُ وَالوَاوُ وَالأَلِفُ وَالنُّونُ(.
"I'rob rofa mempunyai empat ciri, yaitu: dlomah, wawu, alif dan nun.

a.      Dlomah
)فَاَمَّا الضَّمَّةُ فَتَكُوْنُ عَلاَمَةً للرَّفْعِ فِى أَرْبَعَةِ مَوَاضِعَ فِى الإِسْمِ المُفْرَدِ وَجَمْعِ التَّكْسِيْرِ وَجَمْعِ المُؤَنَّثِ السَّالِمِ وَالفِعْلِ المُضَارِعِ الّذِى لَمْ يَتَّصِلْ بِأَخِرِهِ شَيْءٌ(.
"Adapun dlomah dia menjadi ciri bagi i'rob rofa di dalam empat tempat; pada isim mufrod, jama taksir, jama muannats salim, dan pi’il mudlori yang di akhirnya belum bersambung dengan apapun".

Maksudnya: Dlomah menjadi tanda i'rob rofa di dalam empat tempat, yaitu:1). Isim mufrod 2). Jama taksir 3). Jama muannats salim dan 4). Fi'il mudlori yang belum dimasuki apa-apa.
1.       Isim Mufrod, yaitu:
كُلُّ كَلِمَةٍ تَدُلُّ عَلَى وَاحِدٍ.
"Setiap kata yang menunjukan pada satu".
Contoh: الأُسْتَاذُ ( seorang guru ), الرَّجُلُ (seorang lelaki), الوِسَادَةُ (sebuah bantal).

“Seorang guru mengajar murid-murid


يُعَلِّمُ الأُسْتَاذُ الطُّلاَّبَ 
"Seorang lelaki berlangganan koran

اِشْتَرَكَ الطُّلاَّبُ فِى الجّرَائِدِ 
"Sebuah bantal dijual di pasar-pasar

تُبَاعُ الوِسَادَةُ فِى السُّوْقِ 

2.      Jama Taksir, yaitu:
مَاتَغَيَّرَ فِيْهِ صُوْرَةُ المُفْرَدِ.
"Jama yang dibentuk dengan cara merubah bentuk mufrodnya".

Contoh: رِجَالٌ yang berasal dari kata mufrod رَجُلٌ , اَيْدٌ yang berasal dari kata mufrod يَدٌ , كُتُبٌ yang berasal dari kata mufrod  كِتَابٌ , قُلُوبٌ yang berasal dari kata mufrod قَلْبٌ .
3.      Jama muannats salim, yaitu:
مَا زِيْدَ عَلَى اَخِرِ مُفْرَدِهِ اَلِفٌ وَتَاءٌ
" suatu kata yang diakhir mufrodnya ditambah alip ( ا ) dan ta ( ت )".

Contoh: سَبُّوْرَاتٌ, مُجْتَهِدَاتٌ, فَاطِمَاتٌ, عَجَلاَتٌ
4.      Fi'il mudlori yang belum dimasuki apa-apa, yakni belum dimasuki alip tasniyah, wawu jamak dan ya mufrodah muannats mukhothobah. Contoh:

 - يَنْصُرُ                    - تَنْصُرُ                 - أَنْصُرُ              _ نَنْصُرُ
 - يَجْتَمِعُ                    - تَجْتَمِعُ                - اَجْتَمِعُ              - نَجْتَمِعُ 
b.     الوَاوُ ( و ).

)وَاَمّا الوَاوُفَتَكُوْنُ عَلاَمَةً لِلرَّفْعِ فِى مَوْضِعَيْنِ فِى جَمْعِ المُذَكَّرِ السَّالِمِ وَفِى الأِسْمَاءِ الخَمْسَةِ وَهِيَ أَبُوْكَ وَاَخُوْكَ وَحَمُوْكَ وَفُوْكَ وَذُوْ مَالٍ(
"Adapun wawu, ia menjadi tanda bagi i'rob rofa di dalam dua tempat; pada jama mudzakar salim dan isim lima yaitu: أَبُوْكَ,  اَخُوْكَحَمُوْكَ , فُوْكَ , dan  ذُوْ مَال".
Maksudnya: Wawu ( و ) menjadi ciri bagi I'rob Rofa pada dua tempat, yaitu pada:
1.       Jama mudzakar salim, yaitu:
مَازِيْدَ عَلَى آخِرِ مُفْرَدِهِ وَاوٌ وَنُوْنٌ اَوْ يَاءٌ وَنُوْنٌ.
"Kata yang di akhir mufrodnya ditambahkan wawu dan nun atau ya' dan nun".
Contoh:
جَاءَ المُسْلِمُوْنَ        رَأَيْتُ المُسْلِمِيْنَ          سَلَّمْتُ عَلَى المُسْلِمِيْنَ

Materi yang suka dijadikan jama mudzakar salim ada dua yaitu: a). Isim jamid dan b). Isim Sifat.

  a). Isim Jamid

Syarat membentuk jamak mudzakar salim dari isim jamid adalah harus dari nama mudzakar yang berakal, tidak memakai ta tanits dan bukan tarkib majzi. Contoh yang memenuhi syarat tersebut seperti kata مُحَمَّدٌ dan kata بَكْرٌ . Sedangkan seperti kata رَجُلٌ ( isim jinis ), هِنْدٌ ( nama perempuan ), لاَحِقٌ ( nama kuda ), طَلْحَةٌ ( nama mudzakar yang memakai ta taints ), سِبَوَيْهِ ( tarkib majzi ), semuanya tidak boleh dijadikan jama mudzakar salim.

  b). Isim sifat

Syarat membentuk jama mudakar salim dari isim sifat adalah harus terdiri dari sifat bagi mudzakar yang berakal, tidak memakai ta taints, bukan wazan  فَعْلاَءُأَفْعَلُ , bukan wazan فَعْلَىفَعْلاَنُ dan bukan merupakan sifat yang sama penggunaannya bagi mudzakar dan muannats.
Contoh yang memenuhi syarat:
 نَاصِرٌ   (yang menolong) - مُجْتَهِدٌ (yang giat)          - مُسْلِمٌ  (yang muslim)
Adapun seperti kata :
حَائِضٌ(sifat bagi wanita), سَابِقٌ (sifat bagi kuda), عَلاَّمَةٌ ( sifat yang berta ta’nits), بَيْضَاءُاَبْيَضُ (sifat yang berwazan فَعْلاَءُأَفْعَلُ), كَسْلَىكَسْلاَنُ (sifat yang berwazan فَعْلَىفَعْلاَنُ), صَبُوْرٌ, جَرِيْحٌ (sifat yang sama baik bagi mudzakar atau muannats), semuanya tidak bisa di bentuk menjadi jama mudzakar salim.


2.      الاَسْمَاءُ الخَمْسَةِ (isim lima).

الاَسْمَاءُ الخَمْسَة  ِ (isim lima) yaitu: اَبٌ (bapak), أَخٌ (saudara laki-laki), حَمٌ (paman), فُ (mulut), ذُوْ (yang berarti mempunyai). Semuanya harus diidlopatkan baik pada isim dlomir maupun pada isim dzohir, asalkan jangan diidlopatkan pada ya mutakallim (ياء المتكلم ).
Contoh:
اَبُوْكَ, أَبُوكُمَا, اَبُوْكُمْ, أَبُوْكِ, أَبُوكُمَا, أَبُوكُنَّ, أَبُوْهُ, اَبُوهُمَا, أَبُوهُم, أَبُوهَا, اَبُوهُمَا, أَبُوهُنَّ.
اَخُوكَ, اَخُوكُمَاو اَخُوكُم, اَخُوكِ, اَخُوكُمَا, اَخُوكُنَّ, اَخُوهُ, اَخُوهُمَا, اَخُوهُمْ ,اَخُوهَا, اَخُوهُنَّ, اَخُونَا.
حَمُوكَ, فُوكَ
أَبُوبَكْرٍ, اَخُو مُحَمَّدٍ, حَمُو مُحَمَّدٍ, فُو بَكْرٍ, ذُومَالٍ.
Catatan: kata ذُو hanya bisa diidlopatkan kepada isim dzohir yang nakiroh.
c.     Alip ( ا ).

)وَاَمَّا الاَلِفُ فَتَكُونُ عَلاَمَةً لِلرَّفْعِ فِى تَثْنِيَةِ الأَسْمَاءِ خَاصَّةً(
"Adapun alip ia menjadi ciri bagi i'rob rofa hanya pada isim tasniyah saja".

Alip menjadi ciri bagi i'rob rofa hanya pada satu tempat yakni pada isim tasniyyah. Isim tasniyah adalah:
كُلُّ كَلِمَةٍ تَدُلُّ عَلَى اثنَيْنِ بِزِيَادَةِ اَلِفٍ وَنُونٍ اَوْ يَاءٍ وَنُوْنٍ.
"Setiap kata yang menunjukan kepada dua dengan cara menambah alip dan nun (dalam keadaan rofa) atau ya dan nun (dalam keadaan nashab dan khofadz)".

Contoh: الوَالِدَانِ , المُسْلِمَانِ , المَسْجِدَانِ dan sebagainya.
d.    Nun (ن )

)وَاَمَّا النُّوْنُ فَتَكُونُ عَلاَمَةً لِلرَّفْعِ فِى الفِعْلِ المُضَارِعِ اِذَا اتَّصَلَ بِهِ اَلِفُ التَّثْنِيَةِ اَوْ وَاوُ جَمْعٍ اَو يَاءُ مُفْرَدَةٍ مُؤَنَّثَةٍ مُخَاطَبَةٍ(
"Adapun nun ia menjadi ciri bagi I'rob rofa di dalam pi'il mudlori yang huruf akhirnya bersambung dengan alip tasniyah,  wawu jama, atau ya mufrod muannats mukhothob".

Maksudnya: Nun menjadi tanda bagi I'rob rofa pada fi'il mudlori yang sudah dimasuki alip tasniyah, wawu jama, atau ya mufrod muannats mukhothob. Fiil mudlori yang demikian suka disebut Fi'il Lima (اَفْعَالُ الخَمْسَةِ ).

Bagikan

Jangan lewatkan

Ciri-Ciri I'rob Rofa' dan Contohnya [Ajurumiyah]
4/ 5
Oleh

Subscribe via email

Suka dengan artikel di atas? Tambahkan email Anda untuk berlangganan.