Monday, January 15, 2018

Pengertian Tamyiz dan Contohnya

Pengertian Tamyiz dan Contohnya

TAMYIZ
( التَّميِيْزُ )

a. Pengertian Tamyiz

( التَّمْيِيْزُ هُوَ الإِسْمُ المَنْصُوبُ المُفَسِّرُ لِمَا انبَهَمَ مِنَ الذَّوَاتِ )
"Tamyiz adalah isim yang dinashobkan yang menjelaskan materi-materi ( benda-benda ) yang masih samar".
( نَحْوُ قَولِكَ تَصَبَّبَ زَيْدٌ عَرَقًا تَفَقَّأَ بَكْرٌ شَحْمَا وَطَابَ مُحَمَّدٌ نَفْسًا وَشْتَرَيْتُ عِشْرِيْنَ نَعْجَةً وَزَيْدٌ اَكْرَمُ مِنْكَ اَبًا وَاَجْمَلُ مِنْكَ وَجْهًا )
Contoh:
F Zaid mengalir keringatannya
o       تَصَبَّبَ زَيْدٌ عَرَقًا
F Bakar terfijit lemaknya
o       تَفَقَّأَ بَكْرٌ شَحْمًا
F Muhammad mewangi jiwanya
o       طَابَ مُحَمَّدٌ نَفْسًا
F Saya membeli dua puluh bujang
o       اِشْتَرَيْتُ عِشْرِيْنَ غُلاَمًا
F Saya mempunyai sembilan puluh kambing
o       مَلَكْتُ تِسْعِيْنَ نَعْجَةً
F Zaid lebih mulia daripada kamu bapaknya
o       زَيْدٌ اَكْرَمُ مِنْكَ اَبًا
Sebenarnya tanpa kata عَرَقًا , شَحْمًا , نَفْسًا , غُلاَمًا , نَعْجَةً , dan اَبًا pada contoh-contoh di atas, susunan kalimat di atas telah sempurna dalam arti telah memberikan pengertian yang dimaksud, namun jika kata-kata di atas tadi dihilangkan atau tidak ada sama sekali maka akan timbul kesamaran atau ketidakjelasan, sehingga mungkin kita akan bertanya tanya: Apa yang mengalir?, Apa yang terfijat itu ?, Apa yang mewangi itu ?, Apa yang dua puluh itu ?, Apa yang sembilan puluh itu ?,Siapa yang mulia itu ?.
Semua pertanyaan di atas intinya adalah menanyakan tentang dzat ( benda atau materi ).
Namun kesamaran-kesamaran seperti yang tercermin dari pertanyaan-pertanyaan di atas tadi, dapat dijawab dan dijelaskan oleh kata عَرَقًا , شَحْمًا , نَفْسًا , غُلاَمًا , نَعْجَةً , dan اَبًا.
Dengan demikian maka kata tersebut suka disebut tamyiz, sebab ia merupakan isim yang dinashobkan yang berfungsi untuk menjelaskan benda-benda yang masih samar.
& Ketentuan tamyiz
( وَلاَ يَكُوْنُ اِلاَّ نَكِرَةً وَلاَ يَكُوْنُ اِلاَّ بَعْدَ تَمَامِ الكَلاَمِ ).
F Tamyiz harus terdiri dari isim nakiroh
F Tamyiz harus terletak setelah susunan kalimat yang sempurna.

Catatan: karena yang dijelaskan oleh tamyiz itu adalah materi-materi ( benda-benda ) yang masih belum jelas, maka tamyiznyapun sebagai penjelas harus terdiri dari isim dzat ( isim yang berarti kata benda bukan kata sifat ).
Baca selengkapnya

Pengertian Hal ( الحَالُ ) dan Contohnya

Pengertian Hal dan Contohnya

HAAL
( الحَالُ )a. Pengertian Hal
( الحَالُ هُوَ الأِسْمُ المَنْصُوبُ المُفَسِّرُ لِمَا انْبَهَمَ مِنَ الهَيْاَتِ )
“Hal adalah isim yang dinashobkan yang menjelaskan keadaan-keadaan yang masih samar”.
( نَحْوُ قَوْلِكَ جَاءَ زَيْدٌ رَاكِبًا وَرَكِبْتُ الفَرَسَ مُسَرَّجًا وَلَقيْتُ عَبْدَ اللهِ رَاكِبًا وَمَا اَشْبَهَ ذَالِكَ )
Contoh:
F Zaid datang sambil berkendaraan
o       جَاءَ زَيْدٌ رَاكِبًا
F Saya menunggangi kuda sambil memakai kendali
o       رَكِبْتُ الفَرَسَ مُسَرَّجًا
F Saya bertemu dengan Abdulloh sambil berkendaraan
o       لَقَيْتُ عَبْدَ اللهِ رَاكِبًا
F Saya bertemu dengan kekasih sambil tersenyum
o       لَقَيْتُ الحَبِيْبَ تَبَسُّمًا
Sebenarnya tanpa kata رَاكِبًا , مُسَرَّجًا , تَبَسُّمًا pun, susunan kalimat telah dapat dimengerti maksudnya, namun serasa masih ada yang kurang yaitu kurang jelasnya keadaan atau tingkah ketika zaid datang, ketika kuda dikendarai dan ketika si saya bertemu dengan Abdulloh.
Kata رَاكِبًاpada contoh no 1,merupakan isim yang dinashobkan yang berfungsi untuk menjelaskan "Dalam keadaan bagaimana zaid itu datang ?"oleh karena itu maka ia kedudukannya sebagai haal ( dari fa'il ).
Kata مُسَرَّجًا pada contoh no 2, merupakan isim yang dinashobkan yang berfungsi menjelaskan keadaan yang belum jelas yaitu "Dalam keadaan bagaimana kuda tersebut dikendarai?"oleh karena itu, maka ia berkedudukan sebagai haal ( dari maf'ul )
Demikian juga kata تَبَسُّمًا pada contoh yang terakhir, ia merupakan isim yang dinashobkan yang menjelaskan keadaan yang masih samar yaitu "Dalam keadaan bagaimana saya bertemu dengan kekasih" atau Dalam keadaan bagaimana kekasih itu bertemu dengan saya ?". Dengan demikian ia berkedudukan sebagai haal ( dari fail atau dari maf'ul ).
Kata ,زَيْدٌ الفَرَسَ serta ta' pada lafadz لَقَيْتُ berkedudukan sebagai shohibul haal ( صَاحِبُ الحَال ) yakni kata-kata yang dijelaskan keadaannya oleh Haal.

Ketentuan haal
(وَلاَيَكُوْنُ اِلاَّ بَعْدَ تَمَامِ الكَلاَمِ وَلاَ يَكُوْنُ صَاحِبُهَا اِلاَّ مَعْرِفَةً ).

1.   Haal harus terdiri dari isim nakiroh
2. Haal harus terletak setelah susunan kalimat yang sempurna ( telah dimengerti maksudnya ), karena haal hanya berfungsi sebagai pelengkap
3.   Shohibul haal harus terdiri dari isim ma'rifat

   Contoh lain:
F Pak guru mengajar sambil duduk
o       عَلَّمَ المُدَرِّسُ جَالِسًا
F Dua orang guru (lk) mengajar sambil duduk
o       عَلَّمَ المُدَرِّسَانِ جَالِسَيْنِ
F Beberapa orang guru mengajar sambil duduk
o       عَلَّمَ المُدَرِّسُوْنَ جَالِسِيْنَ
F Ibu guru mengajar sambil duduk
o       عَلَّمَتْ المُدَرِّسَةُ جَالِسَةً
F Dua orang guru (pr) mengajar sambil duduk
o       عَلَّمَتْ المُدَرِّسَتَانِ جَالِسَتَيْنِ
F Beberapa orang guru (pr) mengajar sambil duduk
o       عَلَّمَتْ المُدَرِّسَاتُ جَالِسَاتٍ

Catatan: Hal biasanya dibentuk dari isim sifat seperti: isim fail dan isim maf'ul.
Baca selengkapnya

Pengertian Dhorof dan Contohnya

Pengertian Dhorof dan Contohnya

MAF’UL FIIH / DHOROF
المَفْعُولُ فِيْهِ اَوِ الظَّرْفُ

Dhorof yang disebut juga maf'ul fiih artinya ialah kata keterangan baik kata keterangan waktu ataupun keterangan tempat.
Dhorof terbagi dua; 1). Dhorof Zaman, 2). Dhorof makan

a. Pengertian Dhorof

1). Dhorof Zaman, yaitu:
( هُوَ الإِسْمُ الزَّمَانِ المَنْصُوْبُ بِتَقْدِيْرِ فِي )
“Yaitu setiap nama waktu yang dinashobkan, dengan memperkirakan ma'na فى ( di / pada )”.
( نَحْوُ اليَوْمَ وَاللَيْلَةَ وَغُدْوَةً وَبُكْرَةً وَسَحَرًا وَغَدًا وَعَتَمَةً وَصَبَاحًا وَمَسَاءً وَاَبَدًا وَاَمَدًا وَحِيْنًا وَمَا اَشْبَهَ ذَالِكَ)
Seperti:
Subuh
- صَبَاحًا

Hari, sekarang
F اليَوْمَ
Sore
- مَسَاءً

Malam
F اللَّيْلَةَ
Selamanya
- اَبَدًا

Pagi-pagi
F غُدْوَةً
Masa
- اَمَدًا

Pagi-pagi
F بُكْرَةً
Ketika, saat
- حِيْنًا

Dini hari
F سَحَرًا
Besok
- غَدًا

Petang, isya
F عَتَمَةً
Contoh:
F Orang-orang muslim sholat di mesjid pada hari jum'at
o       صَلَّى المُسْلِمُوْنَ فِى المَسْجِدِ
F Saya pergi ke sekolah pagi-pagi
o       ذَهَبْتُ اِلَى المَدْرَسَةِ صَبَاحًا
F Zaid bangun tidur ketika matahari akan terbit
o       قَامَ زَيْدٌ مِنَ النَوْمِ حِيْنَ تَطْلُعُ الشَّمْسُ
F Mereka bertasbih di pagi dan sore hari
o       يُسَبِّحُوْنَ بُكْرَةً وَاَصِيْلاً

2). Dhorof makan, yaitu;
( هُوَ الإِسْمُ المَكَانِ المَنْصُوْبُ بِتَقْدِيْرِ فِى )
Yaitu setiap keterangan tempat yang dinashobkan, dengan memperkirakan ma'na ( di / pada ).
( نَحْوُ اَمَامَ وَخَلْفَ وَقُدَّامَ وَوَرَاءَ وَفَوْقَ وَتَحْتَ وَعِنْدَ وَمَعَ وَاِزَاءَ وَحِدَاءَ وَتِلْقَاءَ وَثَمَّ وَهُنَا وَمَا اَشْبَهَ ذَالِكَ )
Seperti:
Beserta
&        مَعَ

Di depan
F اَمَامَ
Berhadapan
&        اِزَاءَ

Di belakang
F خَلْفَ
Dekat
&        حِذَاءَ

Di depan
F قُدَّامَ
Berhadapan
&        تِلْقَاءَ

Di belakang
F وَرَاءَ
Di sini
&        هُنَا

Di atas
F فَوْقَ
Di sana
&        هُنَاكَ

Di bawah
F تَحْتَ
Di sana
&        ثَمَّ

Di samping
F عِنْدَ
Contoh:
F Pak guru berdiri di depan kelas
o       قَامَ الأُسْتَاذُ اَمَامَ الفَصْلِ
F Pensil itu di atas meja tulis
o       المِرْسَمُ فَوْقَ المَكْتَبِ
F Kami duduk dekat jalan
o       جَلَسْنَا حِذَاءَ الطَرِيْقِ
F Surga itu di bawah telapak kaki para ibu
o       الجَنَّةُ تَحْتَ اَقْدَامِ الأُمَّهَاتِ

Catatan : Setiap kata yang terletak setelah dhorof zaman atau pun dhorof makan harus dikhofadzkan, seperti pada contoh-contoh di atas.
Baca selengkapnya